Sharring dan Motivasi Siswa Pra PKL

Semarang, Selasa 16 Desember 2025 di ruang Samadi Sala Saya bersama Diana nuuril insanni murid kelas XI Animasi 1 yang sudah kembali dari PKL di Creative Room Space mengadakan sharring di hadapan murid kelas XI Animasi 3 dan XI Animasi 4 yang akan melaksanakan PKL pada awal Januari 2026.

Tidak butuh lama dalam sharring ini karena mereka sudah dikondisikan untuk merasakan meditasi terlebih dahulu selama 15 menit. Dalam suasana hening itulah, semua siswa mendengarkan dengan penuh perhatian. Bagi kami, lama dan banyaknya materi bukan menjadi ukuran, namun bagaimana atensi mereka terhadap materi yang disharringkan.

Usai meditasi mereka saya ajak untuk membahas tentang kemampuan komunikasi. Hal paling sederhana yang mesti mereka lakukan adalah fast respon terhadap informasi yang diberikan oleh pihak studio. Diana menambahkan pengalaman tentang merespon dengan cepat adalah paling penting. Ketika ada chat di group WhatsApp dan ada salah satu peserta tidak memberikan respon, dipastikan akan dibahas di forum terbuka. Pengalaman di CRS, anak yang slow respon akan menjadi bahan diskusi sebagai pembelajaran bersama saat morning sharring. Kata Diana, respon tersebut sebenarnya hanya memastikan keberadaan, dan apakah informasi tersebut sudah sampai ke anggota. Bisa bisa dalam pembicaraan di forum akan mendapatkan sindiran, “Sesibuk apakah, sampai-sampai tidak merespon”. Hal sederhana ini sengaja saya jadikan bahan diskusi dalam pembekalan materi untuk persiapan PKL.

“Menyapa” merupakan kata yang tidak asing di telinga siswa. Namun dalam praktiknya sangat sulit jika siswa tidak terbiasa. Dalam sharring ini, Diana menyampaikan bahwa menyapa kepada orang orang yang sudah lama di studio adalah bagian dari etika yang harus dijunjung tinggi.

Kejujuran dan keterbukaan harus dikedepankan. Apapun hasilnya, peserta PKL harus terbuka terhadap mentor di studio. Dengan keterbukaan, maka mentor akan mengetahui perkembangan dalam proses belajar di studio.

Saya selanjutnya menyampaikan tentang pentingnya disiplin yang hadir bukan karena paksaan, namun hadirnya disiplin karena kesadaran diri. Ditambahkan oleh Diana berdasarkan pengalamannya saat PKL, kita harus disiplin dalam mengirim project di studio, karena ketika lalai, maka yang dirugikan adalah studio dan mempertaruhkan kepercayaan terhadap klien.

Usai sharring, saya mengajak siswa untuk mengambil tekad menjalankan lima silla. Silla ini menjadi pedoman agar siswa selama mengikuti PKL tetap mengingat sehingga akan menghindari tindakan pembunuhan terhadap makhluk hidup, pencurian, perbuatan seksual, berkata salah dan mengkonsumsi zat-zat yang melemahkan kesadaran.

Inilah pembekalan yang diberikan untuk siswa kelas XI Animasi 3 dan 4 yang akan melaksanakan PKL. Sederhana namun bermakna untuk mereka. Penulis: Diyarko

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top