Oleh: Taufiqul Khoyr
Salah satu faktor tercapainya tujuan tujuan pembelajaran yaitu motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intrinsik (siswa) maupun ekstrinsik (Guru), guru harus melibatkan diri untuk memotivasi belajar siswa. Adanya motivasi akan memberikan semangat sehingga siswa akan mengetahui arah belajarnya. Motivasi belajar dapat muncul apabila siswa memiliki keinginan untuk belajar.
Menulis Aksara Jawa merupakan salah satu keterampilan yang harus dipelajari oleh siswa. Penting sekali siswa menguasai aksara jawa, karena : 1) Aksara Jawa merupakan lambang peradaban bangsa Jawa; 2) Aksara Jawa dipakai untuk Menulis Karya Sastra Masa Lampau; 3) Banyak ditemukan kesalahan penulisan aksara jawa pada fasilitas umum.

Penulis melakukan beberapa metode untuk mengetahui faktor utama penyebab rendahnya motivasi siswa SMK N 11 Semarang belajar aksara jawa, antara lain : 1) Wawancara dengan Rekan Sejawat Guru Bahasa Jawa (Mariya Rini SBU., S.Pd.) dan wawancara dengan siswa.
Hasil wawancara dengan rekan sejawat yaitu Bu Mariya Rini menyatakan bahwa salah satu faktor penting yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar menulis aksara jawa pada siswa SMK Negeri 11 semarang dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : model dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai. Proses yang berjalan guru belum menerapkan unsur teknologi dan dominan menggunakan model ceramah. Guru harus bisa meng upgrade dengan cara menggunakan media yang menerapkan teknologi disesuaikan dengan kesukaan siswa.
Wawancara dengan siswa : rendahnya motivasi siswa belajar membaca aksara jawa dikarenakan siswa bosan dengan model pembelajaran saat ini, dibutuhkan inovasi dalam pembelajaran. Menurut siswa guru harus bisa memasukan unsur game pada pembelajaran.
Berangkat dari permasalahan yang didapat dari kajian literasi, dan wawancara ditemukan solusi pemecah masalah yaitu dengan merancang dan mengembangkan media pembelajaran menggunakan platform kahoot.it.

Kenapa harus menggunakan kahoot.it ?
Kahoot merupakan media pembelajaran yang menjalankan fungsi atensi, karena menarik perhatian, memusatkan perhatian untuk berkonsentrasi pada kegiatan pembelajaran. Kahoot merupakan salah satu media pembelajaran visual, dan media visual saat ini sangat digemari oleh generasi digital. Kahoot bisa memenuhi gaya belajar generasi digital (Mustikawati, 2019:101)
Sebagai sebuah platform pembelajaran berbasis game, Kahoot dapat dikatakan sebagai media pembelajaran yang menghibur untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Game merupakan sebuah aktivitas terstruktur atau semi terstruktur yang bertujuan untuk hiburan atau dapat digunakan sebagai sarana pendidikan. Karakteristik game yang menyenangkan sangat digemari banyak orang, terutama para peserta didik saat ini yang notabenenya adalah generasi digital (Wahono, 2007).
Game sebagai sebuah trend pembelajaran yang dijadikan literasi baru dalam kegiatan pembelajaran atau bisa dikatakan sebagai sebuah potential learning environment. Jadi, Kahoot dapat dikatakan sebagai sebuah media pembelajaran berbasis game yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai sebuah wahana penghubung, sehingga pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada si penerima pesan.

Kahoot dapat dimanfaatkan dengan mudah, pengguna Kahoot tidak perlu menginstal aplikasi Kahoot dalam smartphone, PC, atau laptop karena dikembangkan melalui web base software. Sebagai pengguna, peserta didik tinggal mengakses kahoot.it dan mendapatkan PIN yang tertera di layar smartphone, PC atau laptop yang digunakan. Guru pun dapat dengan mudah mengedit soal-soal yang diberikan dari smartphone tanpa harus menggunakan perangkat komputer dan bisa dilakukan dimana saja. Selain itu, guru akan sangat terbantu untuk membuat feedback dari hasil belajar siswa. Namun Kahoot juga memiliki kekurangan dari beberapa sisi, yaitu perlu jaringan internet yang cukup baik ketika mengakses aplikasi ini, selain itu juga membutuhkan perangkat lain seperti LCD proyektor dan laptop. Selanjutnya, juga perlu didukung dengan kemampuan para guru untuk beradaptasi dengan teknologi.
Pemanfaatan Kahoot dalam Pembelajaran Bahasa Jawa
Untuk mengakses Kahoot, yang harus dilakukan pertama kali adalah login dengan menggunakan email. Kahoot memiliki dua alamat website, yaitu https://kahoot.com untuk pendidik dan https://kahoot.it untuk peserta didik. Kahoot adalah platform yang seluruh fiturnya dapat digunakan secara gratis. Kahoot memiliki kelebihan, salah satunya dapat dimainkan secara berkelompok atau individu. Proses evaluasi dari kegiatan belajar dapat diselaraskan dengan bahan lainnya dari internet. Para guru juga dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam Kahoot, seperti menarik perhatian peserta didik pada awal kegiatan pembelajaran atau di akhir sebagai evaluasi kegiatan pembelajaran.
Aplikasi kahoot digunakan pada awal pembelajaran untuk menarik motivasi belajar siswa. kuis yang dibuat juga bisa dilengkapi dengan gambar sehingga dari segi tampilan cukup menarik perhatian. Guru mendesain pembelajaran dengan model kuis atau kompetisi, siswa berlomba lomba menjawab pertanyaan melalui aplikasi kahoot. Hal tersebut dapat memotivasi siswa mempelajari materi-materi yang diajarkan sehingga siswa mampu mendapatkan nilai tertinggi.

Hasil Peningkatan motivasi siswa
Setelah selesai proses pembelajaran dilakukan pengisian kuesioner oleh siswa sejumlah 69 siswa, diperoleh hasil sebagai berikut :
Peningkatan perasaan senang mengikuti pelajaran, siswa memberikan memberikan ungkapan perasaan mereka sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi kahoot.it. diperoleh nilai sebagai berikut :
| Deskripsi | Sebelum (%) | Sesudah (%) |
| Biasa saja | 47.8 | 14.5 |
| Senang | 43.5 | 59.4 |
| Sangat Senang | 8.7 | 26.1 |

Penilaian siswa terhadap aplikasi kahoot, jumlah seluruh siswa yang memberikan penilaian 69 siswa. Siswa yang memberikan penilaian sangat menarik 37 siswa, menarik 30 siswa, dan biasa saja 2 siswa

Penilaian siswa terhadap motivasi belajar bahasa jawa, jumlah seluruh siswa yang memberikan penilaian 69 siswa.
| Deskripsi | Sebelum | Sesudah (%) |
| < 60 | 11 | 0 |
| 70 | 36 | 10 |
| 80 | 12 | 23 |
| 90 | 8 | 19 |
| 100 | 2 | 17 |
| Jumlah | 69 Siswa | 69 Siswa |

Refleksi Penggunaan Aplikasi Kahoot Pada Materi Menulis Aksara Jawa
Aplikasi kahoot terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Siswa berlomba-lomba untuk memperoleh skor tertinggi.
Berikut refleksi pembelajaran oleh siswa.



Kesimpulan
Pembelajaran menggunakan media aplikasi kahoot mampu meningkatkan motivasi siswa mengikuti pembelajaran menulis aksara jawa. Motivasi Seluruh peserta didik mengikuti pembelajaran meningkat. Untuk mengakses aplikasi kahoot siswa tidak perlu menginstall, cukup membuka melalui browser hp dengan cara memasukan kode pada link https://www.kahoot.id.
Daftar Pustaka
Diniati, A., Suryana, A., & Bajari, A. (2022). Pengalaman Buruh Anak tentang Perilaku Komunikasinya. Jurnal Komunikasi, 14(2), 322-345.
